Kontak Kami

KONTAK KAMI : Telpon : 02126071413 Hp/WhatsApp : 081212269831 Perwakilan Jakarta : Gedung LTC Glodok Lantai 1 Blok C30 No.31 Jl.Hayam Wuruk No.127 Jakarta , Indonesia

Kamis, 28 April 2016

Kabel PLC Omron CIF02

Dalam bidang kelistrikan, kabel CIF 02 adalah peralatan standar yang digunakan sebagai komunikasi serial biner tunggal berupa data dan kontrol sinyal yang menghubungkan antara DTE (Data Terminal Equipment) dan DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Hal ini umumnya digunakan dalam komputer komunikasi serial. Pada Kabel CIF 02, program yang telah dibuat dapat diunduh ke PLC, begitu juga sebaliknya data 


program yang tersimpan pada PLC dapat diunggah ke PC. Kedua transmisi sinkron dan asinkron yang didukung oleh sebuah peralatan standar. Selain sirkuit data, peralatan standarlah yang mendefinisikan beberapa sirkuit kontrol yang digunakan untuk mengelola hubungan antara DTE dan DCE. Setiap data atau rangkaian kontrol hanya beroperasi disatu arah, yaitu sinyal dari DTE ke DCE yang melekat atau sebaliknya. Pengiriman data dan penerimaan data merupakan rangkaian terpisah, antarmuka dapat beroperasi dalam model full duplex, didukung data yang mengalir bersamaan dalam dua arah. Standar ini tidak mendefinisikan framing karakter dalam data stream, atau pengkodean karakter. Kabel CIF 02 mempunyai ujung port USB



Kabel USB-CIF02 Ini dapat di pakai untuk PLC OMRON CPM1A / CPM2A / CQM1 / C200Ha 


Mengenal PLC OMRON CPM1A

Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPU-nya PLC bisa berupa mikrokontroler maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan periferal yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relay. Perangkat lunak programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, Basic, C dan lain-lain, programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder diagram.


CPM1A dan CPM2A merupakan PLC produk Omron, perbedaan mendasar antara CPM1A dan CPM2A adalah fungsi dan jumlah terminal masukan dan keluarannya, CPM1A 10 memiliki 6 masukan (I0 – I5) dan 4 keluaran (O0 – O3) total jalur keluaran/masukan, sedangkan CPM2A memiliki 20 jumlah keluaran dan masukan yang jauh lebih banyak, yaitu 12 masukan dan 8 keluaran (total 20 jalur keluaran/masukan). Pada gambar II.1 dan II.2 ditunjukkan gambar Omron CPM1A 10 keluaran/masukan (10 I/O), sedangkan pada gambar II.3 ditunjukkan gambar Omron CPM2A 20 keluaran/masukan.


Sebagai mana terlihat pada gambar II.1 (CPM1A-10) maupun II.3 (CPM2A-20), selain adanya indikator keluaran dan masukan, terlihat juga adanya 4 macam lampu indikator, yaitu PWR, RUN, ERR/ALM dan COMM. Arti masing-masing lampu indikator tersebut ditunjukkan pada tabel II.1.
Indikator
Status
Keterangan
PWR
ON
Catu daya disalurkan ke PLC
(Hijau)
OFF
Catu daya tidak disalurkan ke PLC
RUN
ON
PLC dalam kondisi mode kerja RUN atau monitor
(Hijau)
OFF
PLC dalam kondisi mode PROGRAM atau munculnya
kesalahan yang fatal
COMM
Kedip
Data sedang dikirim melalui port periferal atau RS-232C
(kuning)
OFF
Tidak ada proses pengiriman data melalui port periferal
maupun RS-232C
ERR/ALM
ON
Muncul suatu kesalahan fatal (operasi PLC berhenti)
(merah)
Kedip
Muncul suatu kesalahan tak-fatal (operasi PLC berlanjut)
OFF
Operasi berjalan dengan normal

Gambar . Omron CPM1A



Selain 4 lampu indikator, juga bisa ditemukan adanya fasilitas untuk melakukan hubungan komunikasi dengan komputer, melalui RS-232C atau yang lebih dikenal dengan port serial 


CPM1A Terdiri dari :
CPM1A-20CDR-A-V1 20 I/O Output Relay AC
CPM1A-30CDR-A-V1 30 I/O Output Relay AC
CPM1A-40CDR-A-V1 40 I/O Output Relay AC

Rabu, 27 April 2016

Bagian-bagian pada PLC



Pada kenyataannya PLC merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :


Adapun Penjelasan dari komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai Berikut :

1. Central Processing Unit (CPU) 
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC.
CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Console, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem

2. Memori 
Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi flash memory.

Dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang. Selain itu pada flash memory juga terdapat EPROM yang dapat dihapus berulang-ulang.

Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.

PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.

3. Catu Daya PLC 
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.

Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

4. Rangkaian Input PLC 
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada kemampuan PLC dalam membaca sinyal dari berbagai piranti input, contoh sensor. Untuk mendeteksi suatu proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap kondisi. Sinyal input dapat berupa logika 0 dan 1 (ON dan OFF) ataupun analog.

Pada Jalur Input terdapat rangkaian antarmuka yang terhubung dengan CPU. Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama. Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU


Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama.

Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU.

Rangkaian ini disebut dengan rangkaian Opto-Isolator yang artinya tidak ada hubungan kabel dengan dunia luar. Cara kerjanya yaitu ketika bagian input memperoleh sinyal, maka akan mengakibatkan LED menjadi ON sehingga photo-transistor menerima cahaya dan akan menghantarkan arus ON sehingga tegangannya drop di bawah 1 Volt. Hal ini akan menyebabkan CPU membaca logika 0. Begitu juga sebaliknya.

5. Rangkaian output PLC 
Suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak memiliki jalur output. Output sistem ini dapat berupa analog maupun digital. output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan output digital digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan jalur, misalnya piranti output yang sering dipakai dalam PLC adalah motor, relai, selenoid, lampu, dan speaker.

Seperti pada rangkaian input PLC, pada bagian output PLC juga dibutuhkan suatu antarmuka yang digunakan untuk melindungi CPU dari peralatan eksternal. Antarmuka output PLC sama dengan antarmuka input PLC.

6. Penambahan I/O PLC 
Setiap PLC pasti memiliki jumlah I/O yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan tipe PLC. Namun dalam Aplikasi seringkali I/O yang ada pada PLC tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah I/O yang tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan dengan expansin Unit.

Perbandingan PLC dengan MicroControler



PLC dan mikrokontroler keduanya adalah kontroler berbasis mikroprosesor. Keduanya memiliki arsitektur yang sama dengan arsitektur komputer, Perbedaanya terletak dalam cara pemrograman, dimana PLC menggunakan ladder dalam memprogramnya, sedangkan mikrokontroler memiliki lebih banyak cara pemrograman mulai dari Assembly, Basic, C.

Dari segi harga mikrokontroler memiliki harga yang jauh relatif murah sedangkan PLC harganya sangat tinggi. Dari segi penggunaan Mikrokontroler biasa digunakan dalam instrumen-instrumen elektronik yang memiliki sistem tidak terlalu besar, sedangkan PLC biasa digunakan di lingkungan industri karena kehandalannya dan kemudahan pengkabelannya. Namun ini tidak serta merta membuat mikrokontroler tidak bisa digunakan di industri, nyatanya jika anda memiliki pengetahuan yang cukup mahir dibidang elektronika dan programming embedded, anda akan bisa membuat sistem pengendali dan mereduksi penggunaan PLC dengan mikrokontroler. Hasilnya, tentu anda akan mendapatkan biaya yang relatif ekonomis. Pada jalan tengah, anda bisa mencampurkan kendali PLC dengan mikrokontroler pada suatu sistem di industri untuk mendapatkan hasil yang baik dan lebih ekonomis.

Jenis PLC

Ada banyak merek PLC, sebagaimana mikrokontroler yang memiliki banyak merek mulai dari ATMEL, PIC, dan lain lain. PLC yang paling sering digunakan adalah merek Omron, Mitsubishi, Panasonic, Siemens, Schneider. Semuanya menggunakan ladder dalam pemrogramannya, namun ada beberapa konvensi berbeda yang perlu diperhatikan untuk masing – masing merek PLC.

Belajar PLC.

Belajar PLC lebih mudah ketimbang anda mempelajari mikrokontroler karena PLC menggunakan diagram ladder dalam pemrogramannya namun yang menjadi masalah adalah harga PLC yang mahal. Banyak lembaga kursus yang menawarkan pelatihan PLC, namun harganya sangat mahal, sehingga tidak semua beruntung untuk mencoba melakukan pemrograman dengan PLC langsung. Namun jangan khawatir, karena kini telah ada program-programsimulator PLC yang bisa anda gunakan untuk belajar melakukan pemrograman PLC.

Cara Download Program ke PLC Omron

Cara Download Program Ladder Diagram dari PC ke PLC Omron, berikut ini langkah-langkahnya:
Langkah 1
Software PLC Omron, Buka Software SYSWIN
Langkah 2
Klik File –> Klik Open Project … (Ctrl + O)
atau
Klik Icon Open Project
dan Muncul Open Dialog
Langkah 3
1. Jika Muncul Open Dialog kemudian Pilih Drives, Pilih Folders, Pilih File name
2. Seteleh File name sudah dipilih –> Klik tombol OK
Langkah 4
Jika Ladder Diagram terbuka kemudian:
1. Klik : Settings Type PLC Omron di SYSWIN Software
2. Klik : Setting Komunikasi PLC Omron
Langkah 5
Klik Online –> Klik Connect
Muncul Dialog  “Connect”
Langkah 6
Klik Online –> Klik Mode
Langkah 7
Muncul Dialog Box “Change PLC Mode”
Klik Mode STOP/PRG –> Klik tombol Ok
Langkah 8
Muncul Dialog Box SYSWIN – Safety Mode ” Continuing with this operation will affect the status of the PLC ” –> Klik tombol Yes
Langkah 9
1. Klik Online –> Klik Download program to PLC
2. Muncul Dialog Box “SYSWIN – Safety Mode”
3. Klik Tombol Yes
Langkah 10
1. Munculn Menu Download program to PLC –> Klik Tombol OK
2. Tunggu Proses Downloading … Program
Langkah 11
Download Succesful –> Klik Tombol OK
Langkah 12
Rubah Mode ke Run
1. Klik Online –> Klik Mode …
2. Muncul Dialog Box “Change PLC Mode”
3. Klik Mode Run –> Klik Tombol OK
4. Muncul Dialog Box ” SYSWIN – Safety Mode”
5. Klik Tombol Yes

Cara Upload Program PLC Omron ke PC

Cara Upload Program Ladder Diagram dari PLC Omron ke PC, berikut ini langkah-langkahnya:
Langkah 1
Software PLC Omron, Buka Software SYSWIN
Langkah 3
Klik Online –> Klik Connect
Muncul Dialog Box “Connect”
Langkah 4
Klik Onlone –> Klik Mode
Langkah 5
Muncul Dialog Box “Change PLC Mode”
Klik Mode STOP/PRG –> kLIK Tombol Ok
Langkah 6
Muncul Dialog Box SYSWIN – Safety Mode “Continuing with this operation will affect the status of the PLC ” –> Klik Tombol Yes
Langkah 7
Klik Online –> Klik Upload Program from PLC
Langkah 8
1. Muncul Dialog Box SYSWIN – Question “the Current Project has been change. Do you wish t save it?”
2. Klik tombol No
Langkah 9
1. Muncul Dialog Box Upload Program from PLC
2. Klik Tombol Ok
Langkah 10
Tunggu sampai Proses Uploading…Program
Langkah 11
1. Upload Program –> Upload Successful
2. Klik Tombol Ok
Langkah 12
Rubah Mode ke Run
1. Klik Online –> Klik Mode..
2. Muncul Dialog Box “Change PLC Mode”
3. Klik Mode Run –> Klik Tombol Ok
4. Muncul Dialog Box “SYSWIN – Safety Mode”
5. Klik Tombol Yes
Langkah 13
Rubah ke Disconnect
1. Klik Online –> Klik Connect
2. Muncul Dialog Box “Disconnect”
Langkah 14
Menyimpan Project
1. Klik Icon Save Project atau Klik File –> Klik Save Project (Ctrl+S)
2. JIka Muncul Open Dialog kemudian pilih Drive, Pilih Folders
3. Tyoe nama Project di File Name
4. Klik Tombol Ok

CPM2A adalah PLC (Programmable Logic Controller) compact terlaris keluaran OMRON



Product ini sudah memiliki port RS-232 yang dapat dihubungkan ke komputer untuk programming maupun ke touch screen atau alat lainnya, dan juga port peripheral untuk dihubungkan ke console dan converter RS-232.

Walaupun kecil, fungsi PLC cukup memadai untuk mengontrol mesin-mesin sederhana, karena sudah dilengkapi dengan highspeed input dan high-speed output.

Type-type yang tersedia untuk seri ini antara lain:

CPM2AH-20CDR-A — 20 point i/o (12 Input DC 24V, 8 output contact relay), power AC 220/110

CPM2AH-30CDR-A– 30 point i/o (18 Input DC 24V, 12 output contact relay), power AC 220/110

CPM2AH-40CDR-A– 40 point i/o (24 Input DC 24V, 16 output contact relay), power AC 220/110

CPM2AH-60CDR-A– 60 point i/o (36 Input DC 24V, 24 output contact relay), power AC 220/110

PLC , HMI , INVERTER Ready Stock

1. - CJ1/ CJ2 SERIES :

CJ1M-CPU11
CJ1M-CPU12
CJ1M-CPU13
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU22
CJ1M-CP U23
CJ1W-AD041-V1
CJ1W-AD081-V1
CJ1W-CLK23
CJ1W-DA041
CJ1W-DA08C
CJ1W-DA08V
CJ1W-DRM21
CJ1W-IC101
CJ1W-ID211
CJ1W-ID231
CJ1W-ID232
CJ1W-ID261
CJ1W-II101
CJ1W-MAD42
CJ1W-NC413
CJ1W-OC211
CJ1W-OD211
CJ1W-OD212
CJ1W-OD231
CJ1W-OD23 2
CJ1W-PA202
CJ1W-PA205R
CJ1W-PD025
CJ1W-SCU21-V1
CJ1W-SCU41-V1
CJ1W-CLK23
C J1W-TC101
C500-CE404
CJ1W-TER01
CJ2M-MD211
CJ2M-CPU11
CJ2M-CPU12
CJ2M-CPU13
CJ2M-CPU31

2. - CPM1 / CPM2 / CQM Series
CPM1A-20CDRA-V1
CPM1A-30CDRA-V1
CPM1A-40CDRA-V1
CPM2A-BAT01
CPM2AH-20 C DRA
CPM2AH-30CDRA
CPM2AH-40CDRA
CPM2AH-60CDRA
CPM2A-BAT01
CQM1H-CPU21
CQM1H- CPU51
CQM1-CIF02
CQM1-DA021
CQM1-ID212
CQM1-ID213
CQM1-OC222
CQM1-OD212
CQM1 -OD212
CQM1-IPS01
CQM1-PA203
CQM1-PA206
CS1W-CN313
CS1W-CN114
CS1W-CN226
CS1 W-CN713
DRT2-ID16
DRT2-OD16
DRT2-ID16TA
DRT2-OD16TA

3. - CP1E SERIES :
CP1E-E20DRA
CP1E-E30DRA
CP1E-E40DRA
CP1E-E60DRA
CP1E-N20DRA
CP1E-N20DR-D
C P1E-N20DTD
CP1E-N30DRA
CP1E-N30DT-D
CP1E-N40DRA
CP1E-N40DT-A
CP1E-N40DT-D
CP 1E-N60DRA
CP1E-NA20DRA
CP1E-NA20DTD
CP1E-NA20DTD

4. - CP1H SERIES :
CP1H-XA40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-XA40DT-D
CP1H-X4 0DTD
CP1H-Y20DT-D

5. - CP1L SERIES
CP1L-L20DRA
CP1L-L20DTD
CP1L-L20DTD
CP1L-M30DRA
CP1L-M30DRA
CP1L-M40D RA
CP1L-M40DRA
CP1L-M30DT-D
CP1L-M40DT-D
CP1L-M60DRA
CP1L-M60DRA

6. - EXPANTION UNIT OMRON
CP1W-20EDR1
CP1W-40EDR1
CP1W-40EDT
CP1W-8ED
CP1W-8ER
CP1W-8ET
CP1W-16E R
CP1W-16ET
CP1W-AD041
CP1W-DA041
CP1W-BAT01
CP1W-CIF01
CP1W-CIF11
CP1W-CIF1 2
CP1W-CIF41
CP1W-CN811
CP1W-DAM01
CP1W-EXT01
CP1W-MAD11
CP1W-MAD11
CP1W-TS0 02
CP1W-TS101
CP1W-TS102

7. - HMI OMRON and WEINTEK READY STOCK
NB5Q-TW00B
NB7W-TW00B
NT31-ST123B-EV3
NT631C-ST153B-EV3
NS8-TV00B-ECV2
NS10-TV00B-EV2

8. HMI WEINTEK
MT6050I
MT6056I / diganti MT6070ih
MT6070IH
MT6100I
MT8070IH
MT8104XH
MT8121X
MT8150X

9. Inverter Omron
3G3MX2-A4007-Z 0, 75KW
3G3MX2-A4015-Z 1, 5KW
3G3MX2-A4022-Z 2, 2KW
3G3MX2-A4030-Z 3, 0KW
3G3MX2-A4040-Z 4, 0KW
3G3MX2-A4055-Z 5, 5KW
3G3MX2-A4075-Z 7, 5KW
3G3MX2-A4110-Z 11KW

Produk Tambahan nya:

1. UNIT expantion OMRON , Cabel PLC Omron & Communication Omron

2. PLC Mitsubishi FX1N Seri :
FX1N-14MR-ES/ UL
FX1N-24MR-ES/ UL
FX1N-40MR-ES/ UL
FX1N-60MR-ES/ UL

3. PLC Mitsubishi FX1S Seri :
FX1S-14MR-ES/ UL
FX1S-20MR-ES/ UL
FX1S-30MR-ES/ UL

4. PLC Mitsubishi FX2N Seri :
FX2N-16MR-ES/ UL
FX2N-32MR-ES/ UL
FX2N-48MR-ES/ UL
FX2N-64MR-ES/ UL
FX2N-80MR- ES/ UL
FX2N-128MR-ES/ UL

5. PLC Mitsubishi FX3U Seri :
FX3U-16MR/ ES-A
FX3U-32MR/ ES-A
FX3U-48MR/ ES-A
FX3U-64MR/ ES-A
FX3U-80MR/ ES-A
FX3U-128MR/ ES-A

FX3U-16MT/ ES-A
FX3U-32MT/ ES-A
FX3U-48MT/ ES-A
FX3U-64MT/ ES- A
FX3U-80MT/ ES-A
FX3U-128MT/ ES-A

6. PLC Mitsubishi FX3G Seri :
FX3G-14MR/ ES-A
FX3G-24MR/ ES-A
FX3G-40MR/ ES-A
FX3G-60MR/ ES-A
FX3G-14MT/ ES-A
FX3G-24MT/ ES-A
FX3G-40MT/ ES-A
FX3G-60MT/ ES-A

7. PLC Mitsubishi Q Seri
8. PLC Mitsubishi A Seri
9. Inverter Mitsubishi FR-A Seri, FR-E Seri , FR-D Seri
10. HMI Proface
11. HMI GOT Mitsubishi
12. Mitsubishi Conector & Mitsubishi Cabel

Senin, 11 April 2016

CP1W-CIF01 , CP1W-CIF11, CP1W-CIF12, CP1W-CIF41

CP1W-CIF11 = RS232-C Option Board
CP1W-CIF11 = RS422A/RS-485 Option Board
CP1W-CIF12 = RS422A/RS-485 Isolated Type Optioan Board
CP1W-CIF41 = Ethernet Option Board


CP1W-BAT01 , Batrai untuk PLC Omron CP1E , CP1L, CP1H Seri

Spesifikasi Batrai PLC OMRON CP1W-BAT01


CP1E-N60SDR-A,CP1E-N60SDT-D,CP1E-N60SDT1-D

Spesifikasi PLC OMRON :
CP1E-N60SDR-A
CP1E-N60SDT-D
CP1E-N60SDT1-D


CP1E-N40SDR-A,CP1E-N40SDT-D,CP1E-N40SDT1-D

Spesifikasi PLC Omron:
CP1E-N40SDR-A
CP1E-N40SDT-D
CP1E-N40SDT1-D


CP1E-N30SDR-A, CP1E-N30SDT-D, CP1E-N30SDT1-D

Spesifikasi PLC Omron
CP1E-N30SDR-A
CP1E-N30SDT-D
CP1E-N30SDT1-D


CP1E-N60S1DR-A, CP1E-N60S1DT-D,CP1E-N60S1DT1-D

Spesifikasi PLC Omron
CP1E-N60S1DR-A
CP1E-N60S1DT-D
CP1E-N60S1DT1-D



CP1E-N40S1DR-A, CP1E-N40S1DT-D,CP1E-N40S1DT1-D

Spesifikasi PLC Omron
CP1E-N40S1DR-A
CP1E-N40S1DT-D
CP1E-N40S1DT1-D


CP1E-N30S1DR-A, CP1E-N30S1DT-D , CP1E-N30S1DT1-D

Spesifikasi PLC Omron :
CP1E-N30S1DR-A
CP1E-N30S1DT-D
CP1E-N30S1DT1-D


Jumat, 08 April 2016