Kontak Kami

KONTAK KAMI : Telpon : 02126071413 Hp/WhatsApp : 081212269831 Perwakilan Jakarta : Gedung LTC Glodok Lantai 1 Blok B25 No.5 Jl.Hayam Wuruk No.127 Jakarta , Indonesia

Jumat, 15 November 2019

TRAINER SOLAR CELL



A.  DISKRIPSI

Trainer ini merupakan sebuah modul SOLAR CELL yang di desain sebagai sarana pembelajaran yang paraktis dan compact.Dalam modul ini kita akan membahas cara pengaplikasian panel solar cell untuk menghasilka tegangan 220v yang nantinya untuk mengidupkan sebuah lampu.

B. SPESIFIKASI

- Panel Cell Surya
- Lampu Halogen
- Solar Charge Controller
- Inverter
- Accu 12V
- MCB
- Dimmer
- Voltmeter
- Ampermeter
- Saklar Tunggal
- Saklar Ganda
- Stopkontak
- Pilot Lamp
- Lampu TL
- Lampu Pijar
- Kabel Jumper

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :

· Mengidentifikasi Komponen/peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian berdasarkan masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi standar perusahaan dan atau standar pabrikan. 

· Memastikan bahwa seluruh komponen sistem PLTS siap untuk dioperasikan sesuai dengan spesifikasi standar perusahaan/pabrikan.


D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Identifikasi dan Pemeriksaan Komponen PLTS

1.1. Solar Module 

Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar cell yang besarnya kira-kira 10 ∞ 15 cm. Komponen ini mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Solar Cell merupakan komponen vital yang terbuat dari bahan semi konduktor. Tenaga listrik dihasilkan oleh satu solar cell yang sangat kecil, maka beberapa solar cel harus digabung sehingga terbentuklah satuan komponen yang disebut module. Produk yang dihasilkan oleh Industri Solar Cell ini sudah dalam bentuk modul ini. Pada aplikasinya karena tenaga listrik yang dihasilkan oleh module ini masih kecil (rata-rata sekitar 130 W) maka dalam pemanfaatannya beberapa modul digabungkan sehingga terbentuklah apa yang disebut Array. Dalam pengoperasian PLTS haruslah dipastikan bahwa solar module ini harus bekerja dengan baik dengan cara mengukur tegangan yang dihasilkan oleh setiap modul. Perhatikan Gambar dibawah ini.

Gambar 1 
"Diagram Hubungan Sel Surya, Modul, Panel & Array"

1.2. AC Module 

Agar energi listrik yang dihasilkan oleh solar module dapat dimanfaatkan maka harus dirubah menjadi listrik AC oleh alat yang disebut Power Conditioner. Karena menggabungkan listrik dari beberapa modul menyebabkan sistem pengkabelannya menjadi rumit dan kapasitas power conditionerpun menjadi besar, maka dikembangkanlah apa yang disebut AC Module . Yaitu modul yang langsung menghasilkan listrik AC 

Sebagai contoh di bawah ini diberikan gambar Power Conditioner buatan Sharp Jepang dengan type JK40EK.


Gambar 2. "Power Conditioner JH40EK"

1.3. Controller 


Kontroler sering disebut dengan berbagai nama seperti Gharge Regulator, BCU dan sebagainya. Berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari modul Surya ke Batteray, apabila batteray/accu sudah penuh maka listrik tidak akan diteruskan ke batteray/accu dan sebaliknya. Kemudian dari Batteray kebeban (apabila listrik dalam accu tinggal 20 – 30 %, maka listrik kebeban otomatis dimatikan.


Gambar 3 
"Pemasangan BCU"

Versi Standar seperti tampak dalam gambar ini dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk melindungi batteray/accu dengan proteksi-proteksi berikut : 

a. LVD (Low Voltage Disconnect) 
Apabila tegangan dalam batteray rendah ~11,2 VDC, maka untuk sementara beban tidak dapat dinyalakan. Apabila trgangan batteray sudah normal melewati 12 VDC (setelah di cahrge oleh modul surya) secara otomatis beban akan dapat dinyalakan lagi (reconnect) 

b. HVD (High Voltage Disconnect) 
Bertugas memutuskan aliran listrik dari modul surya jika batteray/accu sudah penuh, listrik dari panel surya akan dihubungkan kembali ke batteray hanya apabila tegangan batteray kembali rendah. 

c. Short Circuit Protection 
Menggunakan electronic fuse sehingga tidak memerluka sekring cadangan sebagai pengganti. Berfungsi untuk melindungi sistem PLTS apabila terjadi arus hubungansingkat baik di modul surya maupun di beban. Apabila terjadi short circuit maka jalur ke beban secara otomatis.otomatis akan dihentikan sementara, dalam beberapa detik berikutnya akan kembali terhubung 

d. Reverse Polarity 
Melindungi dari kesalahan pemasangan kutup (+) atau (-). 

e. Reverse Current 
Melindungi agar listrik dari batteray/accu tidak mengalir ke modul surya pada malam hari. 

f. PV Voltage Spike 
Melindungi tegangan tinggi dari modul surya pada saat batteray tidak disambungkan. 

g. Lightning Protection 

Melindungi terhadap sambaran petir (s/d 20,000volt)

Gambar 4 
Contoh "Sistem Rumah (Sumber Sharp co.Ltd, Jepang)"

Keterangan :

1. adalah Solar Panel,
2. adalah Power Conditioner
3. adalah Alat Pendistribuasian Listrik
4. Meteran mengukur pemakaian listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar