Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Panel Control PLC

Gambar
Panel Control PLC merupakan istilah yang tidak semua orang tahu. Apalagi bagi Anda yang tidak pernah bersentuhan dengan dunia panel sistem. PLC Adalah kepanjangan dari Programmable Logic Controller atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Kontrol Logika Terprogram.  Yakni sebuah rangkaian elektronik dengan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. Sistem ini dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan bahkan oleh mereka yang tidak berpengalaman mengoperasikan komputer sekalipun.  Biasanya sistem ini digunakan untuk mengoperasikan Relay Logic, Penguncian, Pencacahan, Penambahan, Pengurangan, Pewaktuan, Kendali PID, Operasi BCD, Manipulasi Data, Pembandingan dan Pergeseran. Sistem PLC bisa di bilang komputer khusus untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.  Sistem Panel Control PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang untuk instalas...

DASAR PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER ( PLC )

PENGERTIAN PLC PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan Proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PLC Secara historis, PLC pertama kali dirancang oleh perusahaan General Motor (GM) sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses sequensial yang dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar-benar berbasis komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas pada fungsi-fungsi kontrol relay saja. Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC tela...

KONEKSI PLC DENGAN PC

Gambar
Untuk bisa memprogram PLC, CPU unit dari PLC harus dihubungkan ke programming console atau PC (personal computer). PLC dapat dihubungkan ke komputer dengan menggunakan koneksi serial. Pada PLC Omron, programming ladder menggunakan software CX-Programmer yang diinstall di PC. Untuk menghubungkan CPU unit ke PC, dibutuhkan kabel serial RS-232. Port RS-232 pada CPU unit berbeda dengan RS-232 pada PC. Perbedaan ini dapat dilihat pada gambar berikut. Perbedaannya pertama adalah letak pin SG yang berbeda. Pin SG pada PC terletak pada pin 5, sedangkan pada CPU pin 9. Selain itu, ada pin-pin yang harus dihubungkan seperti: pin 4 dan pin 5 CPU unit, pin 4 dan 6 PC, dan pin 7 dan 8 PC. Kabel serial RS-232 yang biasa dipakai umumnya hanya menghubungkan pin-pin pada kedua port secara sejajar (pin 1 ke pin 1, pin 2 ke pin 2, dst). Maka, untuk menghubungkan CPU unit ke PC melalui RS-232, kabel serialnya harus dimodifikasi atau dirangkai sendiri berdasarkan petunjuk gambar di atas. Pin 2 CPU dihubung...

INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

Gambar
Didalam pemrograman PLC terdapat beberapa instruksi – instruksi dasar yang sering digunakan. berikut beberapa contoh dari instruksi - instruksi dasar yang menggunakan software CX - Programmer. a. Instruksi Counter Instruksi Counter digunakan untuk menghitung input yang masuk ke dalam counter tersebut. Gambar 7.1 contoh program instruksi Counter Cara kerja instruksi counter adalah, Ketika counter (CNT 0000) Mendapat input sebanyak dari set value maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output (1.00) akan aktif. Sedangkan untuk mereset counter bisa menggunakan input 0.01. b. Instuksi Timer Pada sebagian besar aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk beberapa aspek kontrol pewaktuan ( timing ). PLC mempunyai fasilitas pewaktuan untuk program yang dapat digunakan. Metode umum dari pemrograman sebuah rangkaian timer adalah untuk menentukan interval yang dihitung dari suatu kondisi atau keadaan Cara kerja dari instruksi Timer adalah, ketika Timer (...

ANALOG OUTPUT

Gambar
modul analog output digunakan untuk mengeluarkan sinyal analog dari PLC. Sinyal analog yang dapat dikeluarkan umumnya berada dalam rentang sinyal-sinyal standard industri seperti 4 – 20 mA. Sama seperti pada modul analog input, modul analog output juga harus diatur Unit No. nya terlebih dahulu untuk menentukan pengalamatan memorinya. Selain itu, resolusi dan jenis outputnya juga bisa ditentukan (tegangan atau arus). Cara mengeluarkan output analog mirip dengan cara membaca input analog, yakni dengan cara memindahkan atau memasukkan data ke dalam memori CIO, tetapi dengan sedikit perbedaan. Dalam mengeluarkan output analog, setelah memindahkan data ke memori CIO,  Conversion Enable Bit  harus diset agar output dikonversi ke analog dan dikeluarkan. Misalkan ingin mengeluarkan output analog dari modul CJ1W-DA042-V sebesar 2.5V pada range tegangan 0 – 5V dengan resolusi 4000 (pengaturan resolusi bisa dilihat pada datasheet). Maka nilai yang dikeluarkan adal...

ANALOG INPUT PLC

Gambar
Selain dapat mengolah sinyal digital, PLC juga dapat mengolah sinyal analog.  Modul ini biasanya didesain untuk membaca sinyal-sinyal standard industri yakni 0 – 5 V, ±10 V, atau 4 – 20 mA. Untuk menggunakan analog input, modul ini harus dihubungkan ke rangkaian PLC dan ditentukan  Unit No. -nya. Unit No. ini ditentukan dengan cara mengatur skrup  Mach No.  di depan Modul Analog Unit. Skrup Mach No. ini ada 2 buah: satu skrup puluhan ( x10¹ ) dan satu skrup satuan ( x10° ). Jika ingin membuat modul ini memiliki Unit No. 12, putar skrup puluhan ke angka 1 dan skrup satuan ke angka 2. Selain itu, di IO Table dan Unit Setup pada CX-Programmer juga harus diberi Unit No. yang sama. Ingat, Unit No. modul ini tidak boleh sama dengan modul lain karena akan bertabrakan pengalamatan memorinya. Gambar 7 Terminal Modul Analog input (No. Unit) Pengalamatan nomer modul bisa dilihat pada table berikut: Switch setting Unit number Word allocated in special I/O uni...

MODUL OUTPUT PLC

Gambar
ada Modul output PLC ada tiga jenis output PLC yang juga populer di pasaran, yaitu: Relay, Transistor, Triac. §    output Relay output PLC jenis relay adalah yang paling fleksibel penggunaannya karena dapat menggerakkan beban AC maupun DC. kelemahannya terletak pada tanggapan  switching-nya  yang relatif lambat (sekitar 10 ms ), dan akan mengalami kerusakan setelah beberapa juta siklus  switching.              Gambar 4 rangkaian internal output PLC Jenis relay Besar rating arus untuk setiap terminal umumnya tidak boleh melebihi 2 A untuk tegangan 220 volt (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada manual PLC yang digunakan). Bila batas besar rating arus ini dilampaui, akan menimbulkan kerusakan pada modul output nya. Jika keluaran yang akan dikontrol merupakan beban yang relatif besar (mengalirkan arus dengan jumlah besar) maka akan lebih aman jika output relay ini mengontrol beban tersebut lewat relay luar. § ...

MODUL INPUT PLC

Gambar
Modul input / output PLC pada dasarnya adalah antarmuka yang mengoneksikan  PLC dengan peralatan input / output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini, PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi, gerakan, level, arus, tegangan) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan program yang tersimpan di memori PLC. Secara fisik, rangkaian input/output dengan unit CPU tersebut terpisah Secara kelistrikan. Hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input output tidak menyebabkan terjadinya hubung singkat pada unit CPU. isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian otocoupler                Gambar 1 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan DC Gambar 2 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan AC Gambar 3 rangkaian internal input PLC dengan input tegangan AC/DC Dari gambar 1 sampai gambar 3, terlihat bahwa secara fisik rangkaia...

WEISS Precision Systems

Gambar
WEISS Precision Systems In many applications of micro-assembly, electronics or laser technology, the trend is towards ever smaller structures. We follow this trend with our precision systems, which range from our standardized open-frame cross tables to complex customer-specific granite systems. The range of services covers the professional advice and design of the systems up to the measurement of the axes by means of autocollimator or laser Interferometer. WEISS is advancing with the MK cross table in new dimensions of accuracy and opens up new application horizons in the area of micro-assembly, micro-machining or measuring Systems. Not too much – not too little. The MK cross table can be adapted to the corresponding requirement, in terms of accuracy and performance. THE MK AT A GLANCE The design of the linear motors excludes attraction forces on the precision rails Constant accuracy by optimal temperature management Open-frame construction for backlig...